Pages

Thursday 31 January 2019

Nyai Gowok: Novel Kamasutra dari Jawa

Judul: Nyai Gowok
Penulis: Budi Sardjono
Penerbit: DIVA Press
Cetakan: Mei 2014
Tebal: 332 halaman

Konon dalam tradisi masyarakat Jawa tempo dulu, seorang remaja laki-laki yang baru disunat akan diserahkan pada seorang perempuan yang disebut gowok untuk belajar menjadi seorang lelaki sejati. Saat mondok dirumah gowok selama beberapa minggu, gowok akan mengajarkan muridnya agar mengenal seluk beluk tubuh perempuan dan tata cara memperlakukan perempuan diatas ranjang. Agar kelak ketika punya istri, bisa membahagiakan istrinya lahir batin. Tidak hanya bisa memberi nafkah lahir berupa sandang, pangan, papan, laki-laki juga harus bisa membuat istrinya memperoleh kepuasan saat menerima nafkah batin.


Budaya tersebut yang menjadi dasar cerita novel Nyai Gowok karangan Budi Sardjono dengan setting cerita tahun 1950-an di Temanggung dan Yogya. Bagus Sasongko, tokoh utama dalam novel ini, adalah anak seorang anak wedana di Randu Pitu yang baru disunat. Sesuai tradisi, dia kemudian diserahkan kepada seorang gowok yang bernama Nyai Lindri. Maka sepanjang novel ini lebih banyak berisi pengalaman Bagus Sasongko selama berada bersama Nyai Lindri. Terutama saat menerima pelajaran dari Nyai Lindri tentang tips dan cara memuaskan perempuan dalam berhubungan intim. 

Petuah-petuah yang diberikan Nyai Lindri diantaranya berasal dari kesusteraan tradisional. Seperti kitab dari Bali yang bernama Rahasya Sanggama yang berisi ajaran tentang bagaimana seorang lelaki memberikan kepuasan kepada pasangannya melalui tiga cara; yaitu dengan menggunakan jari tangan yang disebut angguliprawesa, menggunakan lidah (jihwaprawesa), dan menggunakan alat kelamin (purusaprawesa). Selain itu Nyai Lindri juga mengajarkan tentang ramuan dan mantra untuk membuat laki-laki bisa tahan lama.

Ditengah hubungan antara Bagus Sasongko dan Nyai Lindri muncul tokoh lain yang membuat novel ini tidak terlalu datar. Yaitu Lurah Juwiring, seorang lelaki teman ayah Bagus Sasongko yang sangat menginginkan Nyai Lindri. Segala cara dia lakukan untuk bisa berhubungan seks dengan Nyai Lindri, termasuk melalui mantra yang ia dapat dari dukun.

Buku ini termasuk yang enak dibaca dan penulis menggambarkan dengan baik keadaan tahun 1950-an. Dengan subjudul Novel Kamasutra dari Jawa barangkali bisa memberikan rasa penasaran. Tetapi di novel ini jangan berharap ada adegan vulgar seperti dalam cerita-cerita stensilan.

No comments: